7 Pahlawan Revolusi yang Menjadi Korban PKI

PKI adalah Partai Komunis Indonesia, partai yang didirikan pada tahun 1924. Partai ini dipimpin oleh Musso dan berkomitmen untuk melawan kapitalisme, imperialisme, dan kolonialisme. Partai ini juga berkomitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang bebas dari kekuasaan asing. Namun, pada tahun 1965, PKI terlibat dalam kudeta yang gagal dan sempat menyebabkan kerusuhan di seluruh Indonesia.

Karena kegagalan kudeta, banyak pahlawan revolusi yang menjadi korban PKI. Ini adalah tujuh pahlawan revolusi yang menjadi korban PKI:

1. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta adalah salah satu pahlawan revolusi yang terkenal di Indonesia. Dia adalah salah satu pemimpin utama pada masa revolusi dan seorang tokoh yang terlibat dalam penyusunan UUD 1945. Dia juga pernah menjadi Wakil Presiden Indonesia. Setelah kudeta gagal, Hatta ditangkap dan ditahan selama beberapa bulan. Dia lalu diasingkan ke Belanda, dan hanya kembali ke Indonesia pada tahun 1979.

2. Sukarno

Sukarno adalah Presiden Indonesia yang pertama. Dia memainkan peran penting dalam Revolusi Nasional Indonesia, sehingga ia dikenal sebagai Bapak Bangsa Indonesia. Setelah kudeta, ia dipaksa untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden dan menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal Soeharto. Dia meninggal pada tahun 1970.

3. Sutan Sjahrir

Sutan Sjahrir adalah pemimpin Partai Sosialis Indonesia. Dia menjadi Perdana Menteri pertama pada tahun 1945 dan memainkan peran penting dalam Revolusi Nasional Indonesia. Setelah kudeta, Sjahrir ditangkap dan dipenjara selama beberapa tahun. Ia lalu diasingkan ke Belanda, dan hanya kembali ke Indonesia pada tahun 1979.

4. Tan Malaka

Tan Malaka adalah seorang pembela hak asasi manusia. Dia adalah salah satu pemimpin utama Partai Komunis Indonesia dan juga penulis beberapa buku terkenal tentang politik. Setelah kudeta, ia dipaksa untuk melarikan diri dan meninggalkan Indonesia. Ia lalu menetap di Belanda dan meninggal di sana pada tahun 1949.

5. Amir Sjarifuddin

Amir Sjarifuddin adalah salah satu pemimpin utama Partai Komunis Indonesia. Ia menjadi Perdana Menteri pada tahun 1948 dan memainkan peran penting dalam Revolusi Nasional Indonesia. Setelah kudeta, ia ditangkap dan dipenjara selama beberapa tahun. Ia lalu diasingkan ke Belanda, dan hanya kembali ke Indonesia pada tahun 1978.

6. D. N. Aidit

D.N. Aidit adalah Presiden Partai Komunis Indonesia. Dia adalah salah satu pemimpin utama Partai Komunis Indonesia dan juga tokoh penting dalam Revolusi Nasional Indonesia. Setelah kudeta, ia ditangkap dan dipenjara. Ia lalu diasingkan ke Belanda, dan hanya kembali ke Indonesia pada tahun 1985.

7. Musso

Musso adalah pendiri Partai Komunis Indonesia. Dia juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Indonesia. Setelah kudeta, ia ditangkap dan dipenjarakan selama beberapa tahun. Ia lalu diasingkan ke Belanda, dan hanya kembali ke Indonesia pada tahun 1979.

Kesimpulan

Tujuh pahlawan revolusi di atas menjadi korban PKI setelah kudeta gagal. Mereka dipenjara, diasingkan, atau bahkan terpaksa melarikan diri. Akibatnya, perjuangan mereka untuk membebaskan Indonesia dari kekuasaan asing sia-sia. Namun, mereka tetap menjadi pahlawan yang tak terlupakan bagi bangsa Indonesia.