Berikut yang Bukan Merupakan Pahlawan dari Maluku

Maluku merupakan provinsi yang berada di Indonesia bagian Timur. Provinsi tersebut termasuk dalam salah satu wilayah yang paling dikenal di Indonesia. Banyak sejarawan, sastrawan, dan pahlawan yang telah berjasa dalam membangun provinsi ini. Pahlawan yang berjasa membela dan melindungi kemerdekaan Indonesia di Maluku telah banyak dikenal dan dihormati. Namun, ada beberapa orang yang disebut-sebut sebagai pahlawan dari Maluku, yang sebenarnya bukan pahlawan.

Pertama adalah Jenderal Sultan Hasanuddin. Ia disebut sebagai salah satu pahlawan dari Maluku, namun sebenarnya ia merupakan seorang Sultan yang pernah berkuasa di Maluku. Ia tidak melakukan perjuangan apapun untuk membela dan melindungi Maluku. Jenderal Sultan Hasanuddin hanya menjadi sultan untuk beberapa waktu sebelum ia meninggalkan Maluku dan mengambil alih kekuasaan di Aceh.

Kedua adalah Pangeran Diponegoro. Ia juga disebut sebagai pahlawan dari Maluku, namun sebenarnya ia adalah seorang pangeran Jawa yang menjadi simbol perlawanan terhadap pemerintahan Hindia Belanda. Ia telah mengaktifkan gerakan perlawanan di Jawa dan tidak pernah memperjuangkan kemerdekaan Maluku.

Ketiga adalah Pangeran Antasari. Ia dikenal sebagai seorang pahlawan dari Maluku, namun sebenarnya ia adalah seorang pangeran di Kalimantan. Ia memiliki hubungan dengan kesultanan di Kalimantan, dan bukan dengan Maluku. Ia tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Maluku.

Keempat adalah Sultan Agung. Ia juga disebut sebagai pahlawan dari Maluku, namun sebenarnya ia adalah sultan di Jawa. Ia telah melakukan beberapa perjuangan untuk kemerdekaan Jawa, namun tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Maluku.

Kelima adalah Pangeran Diponegoro. Ia juga disebut sebagai pahlawan dari Maluku, namun sebenarnya ia adalah seorang pangeran Jawa yang mengaktifkan gerakan perlawanan terhadap pemerintahan Hindia Belanda. Ia tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Maluku.

Keenam adalah R.A. Kartini. Ia juga disebut sebagai pahlawan dari Maluku, namun sebenarnya ia adalah seorang perempuan Jawa yang melakukan banyak hal untuk meningkatkan kesadaran perempuan. Ia tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Maluku.

Ketujuh adalah Ki Hajar Dewantara. Ia juga disebut sebagai pahlawan dari Maluku, namun sebenarnya ia adalah seorang tokoh Jawa yang memperjuangkan pendidikan dan hak-hak kebudayaan. Ia tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Maluku.

Kedelapan adalah Amangkurat II. Ia juga disebut sebagai pahlawan dari Maluku, namun sebenarnya ia adalah seorang raja dari Jawa yang berjuang untuk mempertahankan kekuasaan Jawa. Ia tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Maluku.

Kesembilan adalah Sultan Thaha. Ia juga disebut sebagai pahlawan dari Maluku, namun sebenarnya ia adalah seorang sultan di Minangkabau. Ia telah melakukan banyak perjuangan untuk menjaga kemerdekaan dan kemandirian Minangkabau, namun tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Maluku.

Kesepuluh adalah Sultan Iskandar Muda. Ia juga disebut sebagai pahlawan dari Maluku, namun sebenarnya ia adalah seorang sultan yang berasal dari Aceh. Ia telah melakukan banyak perjuangan untuk mempertahankan kekuasaan Aceh, namun tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Maluku.

Kesimpulan

Dari seluruh orang yang disebut-sebut sebagai pahlawan dari Maluku, hanya sedikit yang sebenarnya terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Maluku. Beberapa orang yang disebut-sebut sebagai pahlawan dari Maluku, yaitu Jenderal Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Pangeran Antasari, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, R.A. Kartini, Ki Hajar Dewantara, Amangkurat II, Sultan Thaha, dan Sultan Iskandar Muda, bukan merupakan pahlawan Maluku, namun hanya tokoh-tokoh penting yang berasal dari daerah lain.