Biografi Pahlawan Nasional BJ Habibie

BJ Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan pada tanggal 25 Juni 1936. Ia lahir dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.

Kuliah yang dilakukan BJ Habibie adalah di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1955. Ia menyelesaikan program Diploma III pada tahun 1960. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Teknologi Aachen, Jerman, dan lulus pada tahun 1965 dengan gelar “Dr.-Ing. E.h”

Setelah lulus, BJ Habibie kembali ke Indonesia pada tahun 1965. Ia kemudian bergabung dengan Direktorat Jenderal Penerbangan dan Angkatan Udara (DJPUAU), di mana ia melakukan rutinitas pekerjaan sebagai insinyur penerbangan.

Pada tahun 1978, ia dipromosikan menjadi Direktur Utama di DJPUAU. Di sana, ia bertanggung jawab untuk menerapkan teknologi penerbangan yang lebih maju di Indonesia. Ia juga bertanggung jawab untuk membangun dan memperbaiki sistem penerbangan nasional.

Pada tahun 1978, BJ Habibie membentuk Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Badan ini bertujuan untuk menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas di Indonesia. BJ Habibie menjabat sebagai Presiden BPPT dari tahun 1978 hingga tahun 1998.

Pada tahun 1983, BJ Habibie memimpin tim yang mampu mengembangkan pesawat tempur F-5 Tiger II yang diproduksi di Indonesia. Tim ini disebut Tim Perancang Pesawat Tempur (TPPT). Dengan demikian, ia menjadi salah satu orang Indonesia yang berhasil mengembangkan pesawat tempur modern.

Pada tahun 1998, BJ Habibie menggantikan Presiden Soeharto yang mengundurkan diri. Ia lalu menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia hingga tahun 1999. Ia termasuk salah satu Presiden Indonesia yang terkenal karena mendorong reformasi di negara tersebut.

Selama masa kepresidenannya, BJ Habibie berhasil mencapai banyak hal, termasuk meningkatkan ekonomi dan meningkatkan hubungan internasional dengan negara lain. Ia juga bertanggung jawab atas pemilihan Presiden Abdurrahman Wahid pada tahun 1999.

Setelah meninggalkan jabatan presiden, BJ Habibie melanjutkan karier akademiknya di Universitas Gadjah Mada. Ia menjadi Guru Besar di fakultas teknik mesin, dan juga menjadi Guru Besar Kehormatan di Departemen Teknik Mesin dan Manufaktur. Selain itu, ia juga berperan sebagai ketua sebuah lembaga nasional yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan teknologi di Indonesia.

Pada tahun 2013, BJ Habibie dianugerahi penghargaan Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan ini diberikan karena ia telah membantu meningkatkan teknologi penerbangan dan teknologi lainnya di Indonesia. BJ Habibie juga telah berjasa dalam melakukan reformasi di Indonesia.

Kesimpulan

BJ Habibie adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang lahir pada tanggal 25 Juni 1936 di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Ia adalah insinyur penerbangan, politisi, dan akademisi yang telah berjasa dalam membantu penerapan teknologi di Indonesia. Ia juga ikut andil dalam melakukan reformasi di Indonesia dan dianugerahi penghargaan Pahlawan Nasional pada tahun 2013.