Biografi Pahlawan Tengku Umar

Tengku Umar adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang terkenal dengan jasa-jasanya dalam perjuangan melawan Belanda pada masa penjajahan. Ia lahir di daerah Pariaman, Sumatera Barat pada tahun 1881. Ia mendapat pendidikan dari Wali Sanga dan menyelesaikan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah di Padang pada tahun 1895. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di Bukittinggi pada tahun 1901.

Setelah lulus dari Madrasah Aliyah, Tengku Umar melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Theologia di Batavia. Di sana, ia menjadi salah satu pendiri Sarekat Islam Indonesia. Ia juga menjadi ketua Sarekat Islam di Sumatera Barat. Pada tahun 1916, ia menerima gelar kehormatan dari kaisar Belanda, yaitu “Ridder in de Orde van de Nederlandse Leeuw” atau pahlawan Belanda. Meskipun demikian, Tengku Umar tetap setia pada perjuangan Indonesia untuk merdeka.

Tengku Umar banyak berperan dalam perjuangan melawan Belanda. Ia pernah menjadi pimpinan pasukan revolusioner di Sumatera Barat. Ia juga menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan Komite Nasional Indonesia Sumatera Barat (KNIS). Tengku Umar juga menjadi anggota Partai Nasional Indonesia (PNI) di Sumatera Barat. Ia pernah menjadi anggota dewan rakyat dan dewan perwakilan rakyat pada masa Republik Indonesia.

Tengku Umar juga berperan aktif dalam berbagai organisasi dan yayasan. Ia pernah menjadi ketua Yayasan Pendidikan Islam di Sumatera Barat. Ia juga menjadi ketua Yayasan Pendidikan di Pariaman pada tahun 1947. Selain itu, ia juga menjadi ketua Yayasan Pendidikan Islam di Padang pada tahun 1950. Ia juga menjadi anggota Dewan Pengawas Universitas Negeri Padang dan Universitas Islam Sumatera Barat.

Selain itu, Tengku Umar juga berperan aktif dalam politik di Sumatera Barat. Pada tahun 1945, ia pernah menjadi Gubernur Sumatera Barat. Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera Barat pada tahun 1947. Pada tahun 1948, ia juga pernah menjadi Wakil Gubernur Sumatera Barat. Ia juga pernah menjadi anggota DPR RI pada tahun 1955.

Tengku Umar juga aktif dalam berbagai organisasi kemasyarakatan. Ia pernah menjadi anggota Persatuan Perjuangan dan Kebudayaan Sumatera Barat. Ia juga pernah menjadi ketua Himpunan Guru-Guru Negeri dan kemudian menjadi ketua Himpunan Guru-Guru Islam. Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota Komisi Penyelidikan Keagamaan.

Tengku Umar meninggal pada tanggal 21 April 1969 di Pariaman, Sumatera Barat. Ia dikuburkan di Makam Pahlawan di Pariaman. Pemerintah Indonesia mengakui jasanya dengan memberikan penghargaan kehormatan kepadanya. Ia juga mendapatkan gelar kehormatan “Bintang Jasa Utama” dari Pemerintah Indonesia pada tahun 1965.

Kesimpulan

Tengku Umar adalah salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia yang berjasa dalam perjuangan melawan Belanda. Ia lahir di daerah Pariaman, Sumatera Barat pada tahun 1881. Ia mendapat pendidikan dari Wali Sanga dan menyelesaikan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah di Padang pada tahun 1895. Tengku Umar banyak berperan dalam perjuangan melawan Belanda, baik sebagai pimpinan pasukan revolusioner, anggota KNIP dan KNIS, maupun anggota dewan rakyat dan dewan perwakilan rakyat pada masa Republik Indonesia. Ia juga banyak berperan dalam berbagai organisasi dan yayasan di Sumatera Barat. Ia meninggal pada tanggal 21 April 1969 dan mendapatkan berbagai penghargaan dari Pemerintah Indonesia.