Pahlawan Pattimura: Pengabdi Rakyat Maluku

Thomas Matulessy atau yang lebih dikenal dengan nama Pattimura adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berasal dai Pulau Ambon, Maluku. Ia lahir pada tanggal 14 Agustus 1783 di Desa Waiheru, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah. Selain menjadi pahlawan nasional, ia juga dikenal sebagai raja Ambon yang menjadi simbol perlawanan terhadap pemerintahan kolonial Belanda.

Awal Kehidupan Pattimura

Pattimura dibesarkan di sebuah keluarga yang beragama Kristen. Ayahnya bernama Thomas Matulessy dan ibunya bernama Maria Weheru. Dia memiliki 2 saudara laki-laki dan 5 saudara perempuan. Sejak kecil, Pattimura sudah terbiasa melakukan pekerjaan pertanian seperti bercocok tanam, membajak lahan, menggemburkan tanah, dan lain-lain. Selain itu, ia juga sering melakukan aktivitas berlayar menggunakan perahu tradisional untuk berbagai tujuan. Di usia remaja, ia menikah dengan seorang wanita bernama Maria Tahetano.

Kerajaan Ambon di Masa Kolonial

Pada masa kolonial, Kerajaan Ambon telah berdiri sejak tahun 1818 dengan Raja Ambon pertama, yaitu Wilhelmus I. Pada tahun 1825, Wilhelmus I yang telah meninggal, digantikan oleh Wilhelmus II yang merupakan putra dari Wilhelmus I. Wilhelmus II memerintah Ambon hingga tahun 1830, saat ia juga meninggal dan digantikan oleh paman Wilhelmus II, yaitu Thomas Matulessy atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pattimura.

Perlawanan Pattimura Terhadap Belanda

Pada tahun 1817, Belanda menyerang Ambon untuk memperluas wilayah kolonial mereka di Indonesia. Pattimura menolak keras kedatangan Belanda tersebut dan menyatakan perlawanan. Dia bersama dengan para pemuda Ambon mengumpulkan pasukan untuk melawan Belanda. Dengan kepemimpinannya yang luar biasa, pasukan Ambon berhasil mengalahkan Belanda dan mengusir mereka dari Maluku. Namun, pada tahun 1818 Belanda kembali menyerang Ambon dan berhasil memaksa Pattimura untuk menyerah.

Hukuman Dari Belanda

Untuk menghukum Pattimura, Belanda memberinya hukuman penjara selama 10 tahun di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah. Pattimura menjalani hukuman tersebut dengan teguh dan tidak pernah menyerah pada Belanda. Pada tahun 1835, Pattimura dikembalikan ke Ambon dan diberi kebebasan oleh Belanda. Namun, ia tetap menentang penguasaan Belanda dan terus memperjuangkan kemerdekaan Maluku.

Kematian Pattimura

Pada tanggal 30 April 1817, Pattimura bersama pasukannya melawan Belanda di desa Saparua, Maluku. Dalam pertempuran tersebut ia berhasil memenangkan pertarungan. Namun, Belanda kembali memerangi Pattimura dan pasukannya hingga akhirnya Pattimura tewas pada tanggal 19 Desember 1817. Kematian Pattimura ini diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan Nasional di Indonesia.

Legasi yang Ditinggalkan Pattimura

Pattimura adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang paling terkenal. Ia dikenal sebagai pengabdi rakyat Maluku yang berjuang untuk menyatukan rakyat Maluku dan menentang penguasaan Belanda. Keberanian dan tekadnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia telah menginspirasi banyak orang. Selain itu, ia juga telah meninggalkan banyak legasi dalam bentuk lagu, novel, film, dan lain-lain.

Kesimpulan

Pahlawan Pattimura adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Pulau Ambon, Maluku. Ia dikenal sebagai pengabdi rakyat Maluku yang berjuang untuk menyatukan rakyat Maluku dan menentang penguasaan Belanda. Keberanian dan tekadnya telah menginspirasi banyak orang hingga kini. Legasi yang ditinggalkan oleh Pattimura akan tetap hidup dalam hati masyarakat Indonesia.