Profil Pahlawan Bung Tomo

Ketika menyebut nama pahlawan nasional, maka nama Bung Tomo tidak boleh terlewat. Ia merupakan sosok yang menjadi simbol kebanggaan bagi rakyat Indonesia. Kesetiaan dan jiwa patriotik yang dimilikinya membuatnya masuk dalam jajaran pahlawan nasional. Berikut adalah profil lengkap Bung Tomo.

Sejarah Pahlawan Bung Tomo

Bung Tomo lahir dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada tanggal 12 Desember 1881 di Yogyakarta. Ia merupakan anak kedua dari enam bersaudara. Ayahnya bernama Raden Mas Soerjono Soerjonopranoto merupakan seorang guru dan ibunya bernama Nyai R.A.H.R Soemawinah. Bung Tomo memiliki julukan ‘Bung’ yang berarti ‘kakak’, karena ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara.

Bung Tomo memiliki pendidikan yang cukup baik. Ia mengenyam pendidikan dari Guru R.M. Prawirodirdjo, seorang guru bahasa Belanda yang mengajar di sekolah van Langen. Ia juga mengenyam pendidikan di sekolah Belanda, STOVIA di Batavia pada tahun 1900.

Kesetiaan dan semangat patriotiknya terlihat sejak ia masih muda. Ia aktif dalam organisasi pergerakan nasional yang bernama Sarekat Islam. Sarekat Islam adalah sebuah organisasi yang bergerak untuk meningkatkan kesadaran nasional dan kemerdekaan Indonesia. Ia aktif mengajak rakyat untuk bergerak dan bersatu dalam menentang penjajahan. Ia juga menjadi salah satu tokoh yang menjadi pimpinan organisasi ini.

Kontribusi Bung Tomo Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Bung Tomo merupakan salah satu pahlawan nasional yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah aktif dalam organisasi Sarekat Islam, ia akhirnya bergabung dengan organisasi lain yang bernama Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia menjadi salah satu pemimpin organisasi ini.

Dia juga menjadi salah satu pelopor pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI). Ia menjadi salah satu tokoh yang mengusulkan pembentukan PNI pada tahun 1927. PNI ini merupakan sebuah partai yang bergerak untuk mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia.

Bung Tomo juga menjadi salah satu tokoh yang menggagas peletakan dasar Pancasila. Ia menjadi salah satu tokoh yang memiliki peran penting dalam peletakan dasar Pancasila pada tahun 1945. Ia juga menjadi salah satu tokoh yang menggagas pembentukan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang menganut dasar Pancasila.

Kontribusi Bung Tomo Dalam Perkembangan Pendidikan

Selain aktif dalam organisasi pergerakan nasional dan peletakan dasar Pancasila, Bung Tomo juga aktif dalam bidang pendidikan. Ia menjadi salah satu pendiri sekolah-sekolah di Yogyakarta. Ia juga banyak berperan dalam pembentukan perpustakaan di Yogyakarta.

Bung Tomo juga menjadi salah satu pelopor dibentuknya Universitas Indonesia (UI). Pada tahun 1928, Bung Tomo mengusulkan pembentukan UI kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Akhirnya, pada tahun 1930 UI berdiri dan Bung Tomo menjadi orang yang berperan penting dalam pembentukannya.

Kehidupan Pribadi Bung Tomo

Bung Tomo menikah dengan Nyai Soe Tjong pada tahun 1911. Ia memiliki tiga orang anak, yaitu Soerjono, Soetan Soemirat, dan Soebardi. Ia juga memiliki tiga cucu, yaitu Soeratno, Pramono, dan Soemitro.

Bung Tomo meninggal dunia pada tanggal 5 Mei 1946. Ia mendapatkan penghormatan yang luar biasa dari masyarakat. Ia dimakamkan di Kebun Raya Bogor yang merupakan sebuah tempat yang sangat istimewa. Salah satu jalan di Jakarta juga diberi nama jalan Bung Tomo untuk mengenang jasa-jasanya.

Penutup

Bung Tomo merupakan salah satu sosok pahlawan nasional yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia aktif dalam berbagai organisasi pergerakan nasional dan juga aktif dalam bidang pendidikan. Kesetiaan dan jiwa patriotiknya telah menginspirasi banyak orang untuk bergerak aktif dalam mencapai kemerdekaan Indonesia.