Sejarah Kehidupan Biodata Pahlawan Nasional I Gusti Ketut Jelantik

I Gusti Ketut Jelantik adalah salah satu pahlawan nasional yang cukup terkenal di Indonesia. Beliau lahir pada tahun 1892 di Desa Pengalusan, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali. Beliau adalah putra dari keturunan Brahmana yang bernama I Gusti Ngurah Made dan Ibu Kasturi. Beliau juga merupakan satu dari dua orang anak dari pasangan tersebut. Beliau memiliki saudara laki-laki yang bernama I Gusti Ngurah Ketut.

I Gusti Ketut Jelantik memulai pendidikannya di Sekolah Desa Pengalusan. Setelah menyelesaikan sekolahnya, beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di R.A.M. Beliau lulus tahun 1911 dan mengikuti sejumlah pelatihan militer di Makassar. Beliau kemudian diangkat sebagai Letnan dan dipercaya untuk memimpin sebuah kompi yang disebut Kompi Jelantik. Kompi ini dipercaya untuk melawan Belanda pada saat Perang Bali tahun 1906.

Pada tanggal 15 April 1908, I Gusti Ketut Jelantik berhasil mengalahkan pasukan Belanda. Beliau telah berhasil mengambil alih kota Blahbatuh dari Belanda. Hal ini menjadikan I Gusti Ketut Jelantik sebagai pahlawan nasional yang dihormati. Untuk menghormati keberhasilan beliau, pemerintah Indonesia pada tahun 2000 mencanangkan Hari Pahlawan Nasional setiap tanggal 15 April. Pada tanggal 17 April 2008, pemerintah Indonesia juga telah menghormati beliau dengan memberinya gelar Pahlawan Nasional.

Selain berjuang di medan perang, I Gusti Ketut Jelantik juga aktif dalam kehidupan sosial. Beliau memiliki sejumlah lembaga sosial dan politik yang dikenal dengan nama Partai Raja. Partai ini didirikan oleh beliau sebagai wujud semangat untuk membangun kembali kerajaan yang hancur di sekitar daerah Blahbatuh. Beliau menjadi salah satu pendiri Partai Raja dan telah menjabat sebagai presiden dari 1915 hingga 1935.

Selain itu, I Gusti Ketut Jelantik juga aktif dalam kegiatan ekonomi di Bali. Beliau telah menginvestasikan sejumlah uang untuk membangun berbagai usaha di sekitar daerah Blahbatuh. Usaha-usaha tersebut antara lain usaha perkebunan, usaha perikanan, dan usaha pertanian lainnya. Beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan kerohanian dan sosial. Beliau telah menyumbangkan sejumlah uang untuk membangun kuil di sekitar daerah Blahbatuh.

I Gusti Ketut Jelantik wafat pada tanggal 17 April 1935 di Desa Pengalusan, Blahbatuh. Beliau dimakamkan di kuil yang dibangun olehnya. Pada tahun 2000, pemerintah Indonesia menghormati jasanya dengan memberinya penghargaan Pahlawan Nasional. Sejak saat itu, tanggal 17 April diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional di Indonesia.

Kesimpulan

I Gusti Ketut Jelantik adalah salah satu pahlawan nasional yang telah menginspirasi banyak orang di Indonesia. Beliau telah berjuang melawan Belanda pada Perang Bali tahun 1906. Beliau juga aktif dalam kegiatan sosial dan politik di Bali. Beliau telah diberi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2000 dan tanggal 17 April diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional di Indonesia.