Pahlawan Lau Aru

Pahlawan Lau Aru adalah salah satu tokoh dari suku Dayak yang berasal dari Kalimantan Barat. Dia dianggap sebagai salah satu pahlawan yang berjuang melawan penjajahan Belanda di tahun 1920-an. Lau Aru adalah salah satu pahlawan yang berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan, keadilan, dan kemerdekaan suku Dayak.

Lau Aru lahir di desa Punggur, Kabupaten Sambas, pada tahun 1906. Ia adalah anak dari pasangan Ir. Johannes Aru dan Ny. Yohana Timotius. Ketika ia masih kecil, ia sudah dikenal sebagai seorang yang berani dan tangguh. Ia juga memiliki kecerdasan dan kemampuan bela diri yang luar biasa. Ia bersekolah di Sekolah Menengah Atas di Pontianak, tapi dia tidak bisa menyelesaikan kuliahnya karena dia harus kembali ke Kalimantan Barat untuk membantu orang tuanya yang sakit.

Kembali di Kalimantan, ia menjadi anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). Ia juga menjadi salah satu pemimpin perlawanan terkemuka melawan Belanda di Kalimantan Barat. Dia juga terlibat dalam pertempuran yang menentukan berbagai wilayah di Kalimantan Barat, seperti Sungai Sekayam dan Sungai Amboi. Pada tahun 1928, ia juga menjadi ketua PKI di Kalimantan Barat dan berjuang untuk memperjuangkan kepentingan orang Dayak.

Selain itu, ia juga memimpin perjuangan melawan penjajahan Belanda, termasuk dalam penyerangan terhadap pangkalan militer Belanda di Pontianak. Ia juga mengajak orang Dayak untuk berjuang melawan Belanda dan mengajak mereka untuk menuntut hak-haknya sebagai suku Dayak. Ia juga berjuang untuk meningkatkan peluang pendidikan bagi anak-anak di suku Dayak.

Ketika Belanda memperkuat posisi militernya di Kalimantan Barat, Lau Aru memimpin pertempuran melawan Belanda di Tanjung Selor. Pertempuran ini dianggap sebagai salah satu pertempuran penting di Kalimantan Barat. Pertempuran ini juga menjadi titik balik dalam perjuangan melawan Belanda. Pertempuran ini menyebabkan banyak kekalahan bagi Belanda dan menyebabkan mereka memutuskan untuk meninggalkan Kalimantan Barat pada tahun 1929.

Meskipun Lau Aru telah meninggal pada tahun 1931, ia tetap diingat sebagai tokoh utama dalam perjuangan melawan Belanda di Kalimantan Barat. Dia dianggap sebagai salah satu pahlawan yang berjuang dan menderita demi kepentingan orang Dayak. Dia juga dianggap sebagai simbol perjuangan dan keberanian para pahlawan Dayak.

Hari ini, Lau Aru masih dihormati dan dihargai oleh suku Dayak. Dia dianggap sebagai tokoh yang berani dan tangguh yang berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan, keadilan, dan kemerdekaan suku Dayak di Kalimantan Barat. Dia juga dianggap sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berjuang untuk mencapai kemerdekaan dan kesiapan untuk menjadi Negara yang merdeka dan berdaulat.

Kesimpulan

Lau Aru merupakan salah satu tokoh yang berjuang melawan penjajahan Belanda di Kalimantan Barat pada tahun 1920-an. Dia adalah salah satu pahlawan yang berjuang untuk meningkatkan kesejahteraan, keadilan, dan kemerdekaan suku Dayak. Ia juga dihormati dan dihargai oleh suku Dayak sebagai tokoh yang berjuang dan menderita demi kepentingan orang Dayak. Ia dianggap sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia yang berjuang untuk mencapai kemerdekaan dan kesiapan untuk menjadi Negara yang merdeka dan berdaulat.