Biografi Pahlawan Nasional Drs. Moh. Hatta

Drs. Mohammad Hatta atau yang lebih dikenal dengan sebutan Bung Hatta adalah seorang tokoh nasional Indonesia yang berperan penting dalam proses kemerdekaan Indonesia. Lahir di Fort De Kock (sekarang Bukittinggi), Sumatera Barat pada tanggal 12 Agustus 1902, Bung Hatta merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara dari pasangan Hatam Moestafa dan Siti Noerbaja. Pendidikan formal yang ia tempuh adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) VII Padang. Setelah tamat SDN VII Padang pada tahun 1924, ia melanjutkan studinya di Nederlandsch-Indische Artsen School (NIAS) di Batavia (sekarang Jakarta).

Setelah lulus dari NIAS pada tahun 1927, Bung Hatta mengabdikan dirinya sebagai aktivis politik dan organisasi. Pada tahun 1928, ia bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang kemudian ia pimpin pada tahun 1932. Di bawah kepemimpinannya, PNI menjadi partai yang terkenal karena mengusung ideologi yang berbasis Pancasila. Selain itu, Bung Hatta juga terlibat dalam berbagai organisasi lain seperti Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PMI) dan Boedi Oetomo. Bersama Ir. Soekarno, Bung Hatta juga mendirikan Partai Indonesia Nasional (PNI Baru), yang kemudian berganti nama menjadi Partai Nasional Indonesia (PNI).

Pada tahun 1945, Bung Hatta berperan penting dalam proses pembebasan Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia bersama Ir. Soekarno adalah dua tokoh yang menyampaikan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di tengah rakyat Indonesia. Pada tahun 1949, Bung Hatta menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang pertama. Ia bersama Ir. Soekarno menjadi dua orang tokoh yang berhasil membangun dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selain menjabat sebagai Wakil Presiden, Bung Hatta juga memiliki berbagai jabatan di pemerintah lain seperti Menteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri. Ia juga aktif dalam berbagai organisasi internasional seperti Konferensi Asia dan Afrika (KAA) dan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KTTAA). Selama masa kepemimpinannya, Bung Hatta berhasil membangun hubungan yang baik dengan berbagai negara di dunia dan berhasil memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia.

Pada tahun 1956, Bung Hatta memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Presiden. Ia mengundurkan diri karena adanya perbedaan pandangan dengan Ir. Soekarno terkait pengembangan politik di beberapa wilayah di Indonesia. Setelah mengundurkan diri, Bung Hatta tetap aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan politik, seperti berpartisipasi dalam Kongres Pemuda II tahun 1959. Ia juga aktif dalam menulis buku-buku yang berisi tentang filsafat dan politik Indonesia.

Pada tanggal 14 Maret 1980, Bung Hatta meninggal di Jakarta. Pemerintah Indonesia menganugerahkannya penghargaan sebagai Pahlawan Nasional dan penghormatan tertinggi untuk tokoh yang berjasa besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Meskipun telah meninggal, nama Bung Hatta tetap diingat dan dihormati oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini.

Kesimpulan

Drs. Mohammad Hatta atau lebih dikenal sebagai Bung Hatta adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berperan penting dalam proses pembebasan Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia bersama Ir. Soekarno menyampaikan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selain menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia yang pertama, Bung Hatta juga terlibat dalam berbagai organisasi politik dan internasional. Ia meninggal pada tanggal 14 Maret 1980 dan pemerintah Indonesia memberikan penghargaan sebagai Pahlawan Nasional untuk tokoh yang berjasa besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.